Dampak Positif
Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena kedua
Blok ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat bagus
terutama masalah eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin adalah sebutan bagi
sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara
Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta
sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan
keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan
tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan;
perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang
ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang
Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan
Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi
di antara kedua negara adikuasa tersebut.
Dampak positif
di tiap bidang :
1.
Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif
pada perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini
ditandai dengan munculnya negara super power. Dengan adanya negara super power,
maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh para pemegang modal. Mereka saling
berlomba untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara
menginvestasikan modal mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya
masih relatif rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.
Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang. Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro.
Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang. Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro.
2.
Bidang Militer
Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru,
masing-masing negara mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal
ini agar tidak kalah dengan negara besar. Dengan begitu persaingan senjata
semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap negara untuk terus
mengembangkan pertahanan negaranya masing-masing.
3.
Bidang Sosial Budaya.
Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara
langsung adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat
menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya
akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.
4.
Luar angkasa
Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan
keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita
tidak akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara
yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah
yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki.
Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.
Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.
5.
Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan
militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia
mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka.
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak
sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan
lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai
tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan
bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga
bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
Dampak Negatif
Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang
Dingin berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih
dahsyat dari perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman
menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh
Tembok Berlin.
Dampak negatif
di tiap bidang :
1.
Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua
negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya
kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa
itu. Saat itu memang sempat beredar rumor bahwa uni soviet sudah meletakkan
nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir
seperti itu Amerika tidak tinggal diam. Amerika kemudian menandatangani
terbentuknya NATO. Ini adalah suatu organisasi pertahanan yang kira-kira
menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya diserang maka
dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka
pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.
2.
Bidang Politik
Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin
di Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang
dunia kedua negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Baran yang
beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini
mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang berbeda berlaku di negara ini,
yaitu liberal yang dianut jerman barat dan Komunis yang dianut jerman timut.
Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang
jauh lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman
timur yang memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu
terjadi perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa
tersinggung dengan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Kerena itu Uni
soviet mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah tembok yang berada di kota
berlin yang menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, uni
soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih berani
untuk menyebrang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi
perang dingin.
Berakhirnya Perang Dingin
Berakhirnya Perang Dingin - Kedua negara adikuasa akhirnya menyadari bahwa hubungan
anatar keduanya sudah sanagat panas, oleh karena itu mereka ingin mengurangi
ketegangan yang ada sebelum akhirnya menyebabkan perang terbuka yang
diperkirakan akan menghancurkan seluruh dunia dengan adanya Perang Dunia III.
Sehingga sejak 1970-an hubungan
antarnegara dunia mulai membaik dan ketegangan dalam perang dingin mulai
berkurang. Pengurangan ketegangan terhadap pihak yangbertikai disebut Detente. Detente ditandai oleh
peristiwa sebagai berikut.
ü Isu Berlin Barat dapat
diselesaikan dalam meja perundingan tahun 1971.
ü Inggris mulai bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa.
ü Negara barat mulai menjalin hubungan diplomatik dengan RRC
pada 1973.
ü Terjadi kesepakatan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet
dengan ditandatanganinya persetujuan SALT I (Strategic
Arm Limited Task) dan SALT II atau pembatasan persenjataan strategis.
SALT I merupakan perundingan pembatasan persenjataan
strategisyang berlangsung di Helsinki, Finlandia tanggal 17 November 1969.
Hasil perundingan ini ditandatangani oleh Richard Nixon (Presiden Amerika
Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).
SALT
II merupakan perundingan pembatasan persenjataan strategis yang berlangsung di
Jenewa, Swiss pada November 1972 tetapi hasilnya baru ditandatangani 18 Juni
1979 di Wina, Austria oleh Jimmy Carter (Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev
(Uni Soviet).
Presiden
Ronald Reagen meningkatkan kemampuan persenjataan balistiknya yang mempengaruhi
sikap Mikhail Gorbachev untuk melakukan persetujuan pembatasan nuklir balistik
tahun 1987. Dampak dari perjanjian ini antara lain Uni Soviet mengurangi
kekuatan angkatan perangnya di Eropa Timur dan mulai memusatkan pembenahan
ekonomi serta kehidupan politik dalam negeri yang lebih demokratis.
Deng Xiaoping berhasil menguasai Partai
Komunis Cina (PKC) setelah meninggalnya Mao Tse Tung. Deng
Xiaoping merupakan pemimpin kelompok yang menghendaki reformasi
ekonomi. Programnya adalah membangkitkan sistem pertanian dan bisnis yang
berdasarkan milik pribadi.
Penanaman modal asing mulai
masuk kembali terutama dalam sektor jasa dan diharapkan dapat berproduksi untuk
tujuan ekspor. Hal ini menunjukkan adanya gejala kapitalisme dalam kehidupan
komunisme di Cina. Tetapi reformasi ekonomi yang ada tidak diimbangi dengan
adanya reformasi politik sehingga kehidupan politik masih dikendalikan oleh
partai Komunis. Dampaknya muncul bentrokan dengan mahasiswa seperti 1989
terjadi Tragedi di Lapangan Tiananmen, Beijing dimana terjadi demonstrasi
besar-besaran tetapi mendapatkan perlawanan bahkan para pelakunya diawasi
secara ketat.
Pertumbuhan ekonomi Uni Soviet
tidak mengalami pertumbuhan sehingga ekonomi Uni Soviet mengalami kemerosotan
yang parah. Sebagai ideologi akhirnya komunisme mulai mengalami kebangkrutan di
berbagai belahan dunia sejak 1970an. Berawal dari upaya Uni Soviet untuk
mengalihkan energi mereka untuk menyelesaikan masalah dalam negeri mereka.
Adapun masalah yang muncul di Uni Soviet antara lain :
ü
ketidakpuasan kelas menengah dan kelompok elit pemerintahan
komunis sendiri,
ü
tekanan
kelompok etnis non Rusia,
ü
korupsi
yang timbul di kalangan birokrasi dan partai dalam pemerintahan,
ü
dana
anggaran belanja yang defisit karena biaya pendudukan pasukan Uni Soviet di
beberapa negara Eropa Timur,
ü
ketertinggalan
teknologi dan peralatan industri sehingga kapasitas produksi makanan untuk
mencukupi kebutuhan rakyatnya menurun.
Perang Dingin akhirnya berakhir karena:
- Sampai 1980, 11 % GNP Uni
Soviet dibelanjakan untuk kepentingan militer. Uni Soviet mengalokasikan
dana besar-besaran bagi negara yang berada dibawah kekuasaannya agar
negara tersebut tidak lepas dari kendalinya.
- Tahun 1980, harga minyak
jatuh sehingga keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil benar-benar
berhenti. Padahal serbelumnya Uni Soviet sangat tergantung dengan ekspor
minyaknya sementara sejak 1980 minyak tidak mampu membiayai Perang Dingin.
- Muncul krisis
kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme.
Dampaknya muncul pemikiran dari para
cendekiawan yang memahami pandangan barat sehingga mendorong munculnya
keinginan seperti warga negara di negara-negara non komunis.
Dalam kondisi yang buruk Mikhail
Gorbachev (11 Maret 1985) harus memimpin Uni Soviet dengan tugasnya yaitu
memperbaiki perekonomian Uni Soviet yang semakin buruk.
Langkah yang ditempuh adalah dengan
melakukan Reformasi yang terkenal
dengan Perestroika dan Glasnost.
PERESTROIKA merupakan restrukturisasi (penataan kembali
struktur) yang sudah rusak. Tujuannya guna mengatasi stagnasi untuk akselerasi (penyamaan) kemajuan sosial dan
ekonomi.
Perestroika merupakan
pengembangan menyeluruh dari demokrasi yang diprakarsai massa. Jadi Perestroika
adalah langkah pembaharuan untuk mempersatukan
sosialisme dengan demokrasi melalui keterbukaan politik atau GLASNOST.
Kebijakan ini memberikan dampak yang
tidak terduga sebelumnya yaitu pertentangan sosial di dalam masyarakat muncul.
Kelompok yang bersengketa antara lain sebagai berikut.
- Kelompok Moderat, yaitu kelompok yang
menyetujui reformasi tetapi menjalankan komunisme yang disempurnakan.
- Kelompok Konservatif, yaitu kelompok yang
menentang reformasi dan ingin mempertahankan komunisme
- Kelompok Radikal, yaitu kelompok yang
mendukung reformasi tetapi ingin meninggalkan komunism
- Pada 19 Agustus 1991, Gennadi Yanayev (pemimpin kelompok konserfatif)
melancarkan kudeta terhadap Gorbachev tetapi upaya ini dapat digagalkan
oleh Boris Yeltsin (pemimpin kelompok Radikal) sehingga Gorbachev dapat diselamatkan dan
nama Yeltsin mulai melambung di pentas politik Uni Soviet.Yeltsin tidak mampu membendung
gelora semangat Perestroika dan Glasnost terbukti dengan banyaknya negara
bagian Uni Soviet yang melepaskan diri dan menjadi negara merdeka sehingga
Runtuhlah Uni Soviet.
- Uni Soviet mulai mengurangi
kekuatan senjatanya di Eropa Timur seperti pada 1989 Uni Soviet menarik
tentaranya dari Afghanistan. Akhirnya kekuasaan komunis mulai runtuh di
negara-negara Eropa Timur dimana Jerman kembali bersatu.
- Secara resmi Uni Soviet dibubarkan pada 8 Desember
1991 ditandai denganpenurunan
bendera Uni Soviet dan dikibarkan bendera Rusia. Rusia dan
negara-negara bekas Uni Soviet yang lain mulai muncul sebagai negara yang
merdeka.
Runtuhnya
kekuatan Uni Soviet di Eropa Timur mengakhiri Perang Dingin. Uni Soviet
merupakan contoh keberhasilan dari ideologi Marxis-Leninis yang diaktualisasikan
menjadi negara.
Komentar
Posting Komentar
Jangan lupa komentarnya ya....!!!!!