Resume Mata Kuliah Kapita Selekta Pendidikan


Indentifikasi problem utama yang dihadapi pendidikan Islam

1. Lack of vision
Menurut Ismail Raji al Faruqi tak ada upaya menuntut ilmu tanpa spirit, dimana spirit ini sendiri tentu tidak bisa di-copy, melainkan dinyatakan dalam sebuah visi diri, dunia dan realitas, yang secara ringkat dimotivasi oleh agama.


2. Kesalehan individual dan ketertinggalan teknologi
Kategori ibadah ghairu makhdah yang cakupannya lebih luas semisal solidaritas sosial, etika politik, kewajiban menuntut ilmu, masalah pergaulan, kepedulian terhadap lingkungan dan alam sekitas, kerjasama antar bangsa, pengembangan sumber daya manusia, dan lain-lain kurang mendapat perhatian.
Penyempitan makna beribadah menimbulkan dampak yang besar atas sikap mereka terhadap sain dan teknologi. seolah-olah sains dan teknologi tidak ada kaitannya dengan kesalehan dan ketakwaan. Padahal justru di bidang sain dan teknologi inilah umat Islam saat ini jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara lain.


3. Dikotomi ilmu
Adanya pemahaman bahwa menuntut ilmu agama itu tergologn fardu ain dan ilmu-ilmu non agama fardhu kifayah. Maka menimbulkan banyaknya umat yang mempelajarai agama sebagai suatu kewajiban seraya mengabaikan petingnya ilmu-ilmu non agama.

4. Tradisi berpikir normatif-deduktif
Praktek pendidikan lebih menekankan aspek kognitif semata. Siswa hanya belajar tentang materi pengetahuan tertentu melalui transfer of knowledge dari orang yang dpandag lebih tahu, yakni guru.

Pesantren: ketahanan sebuah lembaga pendidikan Islam
• Pesantren sebagai “ learning community”
Santri (sebutan untuk warga yang menuntut ilmu) hidup, belajar, beribadah dan bekerja di bawah bimbingan kiai dan dibawah perlindungannya. Dalam perkembangannya, learning community ini juga mengenal tataran-tataran belajar, juga spesialis keilmuan, sebagaimana layaknya pendidikan di masa kini pada umumnya. Kiai adalah pemimpin sekaligus pemilik pesantren. ia memimpin dan mengarahkan pendidikan di pesantren berdasarkan pandangan atau pun pandangan yang diwarisi dari pandangan pendahulunya.
• Ciri pendidikan pesantren
a. Terjalinnya hubungan yang akrab dan familiar antara kiai dengan santri
b. Kepatuhan santri kepada kiainya
c. Kehidupan relatif sederhana
d. Semangat mandiri
e. Disiplin yang terjaga
f. Saling membantu
g. Meneladani kehidupan kiai, khususnya ruhaniahnya.

• Fungsi pesantren
1. Melakukan transfer/transmisi ilmu-ilmu keislamanan
2. Memeliharaan tradiri Islam
3. Menjaga fungsi reproduksi ulama (Azyumardi Azra)
Tanggung jawab intelektual Muslim
Ulil albab sebagai istilah yang digunakan al Qur’an untuk intelektual Muslim. Menurut Dr.Muhammad Hijazi ada 8 sifat ulul albab dalam surah ar Rad:20-24. Kaitan ayat tersebut dengan sifat intelek muslim.

1. Kewajiban
Yaitu memenuhi janji Allah dan menyambung apa yang Allah perintahkan untuk menyambungnya. Perjanjian Allah disebut mitsuq. Dalam hal ini intelektual Muslim berfungsi sebagai integrator, katalis, pemersatu dan muwahid

2. Akhlak
Seorang intelektual Muslim harus mempertanggung jawabkan apa yang ia kerjakan di dunia ini: ia takut pada perhitungan yang jelek, teguh, penuh komitmen, tabah, ikhlas karena Allah.

3. Metode
Cara utama untuk menerapkan nilai-nilai Islam adalah membentuk tempat shalat, mengisinya dengan program-program keislaman dan menjadikannya sebagai jantung Islamisasi. Kedua dengan menggalakkan infak. Ketiga menolak jelek dengan kebaikan.

Komentar